Pada tahun 2000, seorang santri muda bernama Hadi pulang dari pondok di Garut ke rumahnya di Cirebon dengan niat mulia: ingin melanjutkan perjalanan menuntut ilmu. Tapi hidup kadang tak semulus doa. Begitu tiba di rumah, ayah dan ibunya berkata, kalau Hadi ingin melanjutkan mondok, maka harus cari biaya sendiri. Tak ada lagi sokongan. Tak ada lagi bekal. Hadi hanya menunduk diam. Tapi dalam hatinya, mulai berkecamuk.
Malam itu juga, tanpa banyak kata, Hadi meninggalkan rumah. Tanpa arah. Tanpa tujuan. Tanpa bekal, kecuali tekad dan satu keyakinan, Allah pasti tunjukkan jalan. Tujuannya Hadi yaitu Jakarta. Di terminal Kampung Rambutan, Hadi tidur beralas tas kecil, berharap ada pekerjaan. Berkali-kali ditolak proyek bangunan. Sampai akhirnya Hadi bertemu dengan seorang lelaki tua misterius yang memperkenalkan diri sebagai Abah Jan. Sosok inilah yang kelak membimbing Hadi masuk ke dunia spiritual yang tak pernah Hadi bayangkan.
Tujuan Hadi dan Abah Jan adalah Gunung Karang, Banten. Di sana, Abah Jan membawanya ke sebuah petilasan keramat bernama Subang Larang. Tapi bukan sekadar berziarah, Hadi justru ditinggalkan sendirian oleh Abah Jan di puncak gunung. Diberi bekal seadanya dan satu tugas yaitu membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak-banyaknya. Tidak ada lampu. Hanya lilin. Tidak ada teman. Hanya suara kodok malam dan bayangannya sendiri.
Malam pertama, saat zikir baru beberapa putaran, makam keramat itu bergoyang sendiri. Ranjang besinya berderit seolah ada yang duduk. Tapi Hadi terus zikir. Malam berikutnya lebih gila. Dari tengah gelap, muncul sosok lelaki tinggi, gagah, berjubah putih. Sosok itu cuma berkata “Kamu harus ke Jogja. Temui Syekh Maghribi.” Lalu menghilang begitu saja.
Hadi ikuti petunjuk itu. Hadi nekat naik bus ke Jogja, hanya berbekal uang dari Abah Jan. Sampai di Parangkusumo, Hadi kembali berzikir di petilasan Syekh Maghribi. Tapi kali ini yang muncul adalah sosok wanita cantik, bercahaya, memakai mahkota dan jubah putih. Sosok wanita itu memperkenalkan diri sebagai Bunda Ratu dan memberikan wangsit agar Hadi menuju tempat yang disebut Gua Siluman.
Gua itu ternyata nyata. Terletak di perbatasan Gunung Kidul. Begitu masuk ke dalam, suasananya berubah mencekam. Ada suara-suara aneh, angin berhembus dari arah yang tak jelas. Di dalam kegelapan gua, muncul sesosok makhluk besar, berbulu, bermata merah menyala. Sosok itu siluman genderuwo. Tanpa bicara, makhluk itu menyerahkan peti emas yang entah dari mana tiba-tiba sudah ada di tangan Hadi. Tapi Hadi menolak. Hanya satu yang Hadi ucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un”. Lalu makhluk itu lenyap seketika.
Malam-malam berikutnya di gua makin aneh. Api biru menyala sendiri dari tanah. Lalu muncul sosok ular besar sebesar pohon kelapa, badannya perempuan, wajahnya cantik luar biasa. Lalu muncul pula harimau. Masing-masing hanya muncul sebentar, lalu menghilang. Tapi malam terakhir, dari api biru yang menyala, muncul sebuah benda cincin batu biru. Hadi mengambil cincin itu dan entah kenapa hadi merasa ini bukanlah petaka tetapi ini sebuah hadiah.
Keesokan paginya, Hadi keluar dari gua, turun dari gunung. Hadi kembali ke Jogja, lalu pulang ke Cirebon. Dua minggu Hadi sudah menghilang, bahkan keluarganya hadi mengira bahwa hadi sudah meninggal. Tapi saat itu Hadi kembali, membawa cerita yang tak bisa dipercaya oleh akal biasa.
Tiga hari setelah di rumah, datanglah seseorang bernama Ki Dalang. Mengaku mendapat mimpi dari Abah Jan untuk menjemput Hadi. Lalu Hadi diajak bekerja ke Lampung. Hadi pun ikut dan di sinilah hidupnya mulai berubah.
Sekarang, Hadi tinggal di Pesawaran, Lampung. Ia menjadi pemandu wisata spiritual ke tempat-tempat keramat seperti Gunung Sukma Ilang dan makam Raden Bambang Angkawijaya. Dari pekerjaan itu, Hadi bisa menghasilkan hingga jutaan rupiah sebulan.
Tapi yang paling penting, satu hal yang tak pernah Hadi tinggalkan sejak malam gelap itu di Gunung Karang yaitu amalan Surat Al-Ikhlas. Karena kadang, jalan hidup justru terbuka saat kita pasrah dan ikhlas berjalan dalam gelap.
Mau tahu seperti apa gua siluman tempat Kang Hadi diuji? Atau siapa sebenarnya sosok Abah Jan? Atau, kenapa peti emas bisa muncul dari tangan siluman?
Tonton kisah lengkapnya, hanya di channel Youtube Malam Mencekam !!!