Saat kemiskinan menggigit, sebagian orang tergoda mencari kekayaan melalui jalan pintas. Salah satunya adalah pesugihan praktik mistis untuk mendapatkan kekayaan dengan bantuan makhluk gaib. Namun, tak semua jalan menuju harta membawa kebahagiaan. Kisah Rosita, wanita Tapanuli yang nekat melakukan pesugihan Begu Ganjang, menjadi peringatan mengerikan tentang harga yang harus dibayar demi kekayaan instan.
Pada tahun 2020, Rosita seorang ibu empat anak dengan suami pemabuk dan suka judi mencari pertolongan dari temannya, Mbak Lisa. Ia meminta diantar ke sebuah gunung di Tapanuli yang dikenal memiliki ritual pesugihan kuat. Di sana, melalui juru kunci yang disebut “datuk”, Rosita menjalani ritual dengan memberikan ayam hitam, telur ayam kampung, jeruk purut, dan sirih.
Di dalam gua sunyi itu, makhluk mengerikan hadir yaitu Begu Ganjang, sosok tinggi kurus yang semakin lama dipandang, semakin tinggi. Ada juga sosok “hom” mirip gorila besar dan bayi bajang bernama Sioak-Ngoak yang menangis tiada henti. Dalam ritual tersebut, dua telur pecah isyarat bahwa dua anaknya akan menjadi tumbal. Namun Rosita sudah gelap mata. Ia mengabaikan semua peringatan.
Dalam waktu dua minggu setelah ritual, hidup Rosita berubah drastis. Warung kecil miliknya berubah menjadi toko sembako besar. Ia membeli mobil, rumah mewah, dan memakai perhiasan emas mencolok. Warga kampung terheran-heran, tapi diam. Semua tahu dari mana kekayaan itu berasal.
Namun, kebahagiaan itu berumur pendek. Satu per satu anaknya meninggal diawali anak kedua, lalu anak bungsu, dan akhirnya suaminya. Semua meninggal pada pukul 12 malam, waktu kemunculan Begu Ganjang yang konon mengelus kepala korbannya sebelum ‘diambil’.
“Saya Mau Miskin Lagi, Asal Selamat”
Dilanda rasa bersalah dan ketakutan, Rosita mencari bantuan ke Cirebon, menemui Lisa dan suaminya, Mas Ruli seorang spiritualis yang menentang pesugihan. Ia bersyahadat dan masuk Islam agar bisa memutus perjanjian gaibnya. Proses itu tidak mudah. Gangguan makhluk gaib masih terus datang, mengelus, menimang, bahkan menyentuh anak-anaknya.
Setelah rukyah dan pembersihan spiritual, gangguan perlahan mereda. Namun, efeknya segera terasa. Semua kekayaan Rosita menghilang dalam semalam. Rumah besar berubah menjadi gubuk tua, toko menghilang tanpa jejak, perhiasan lenyap dari tubuhnya.
Warga yang dulu memuji, kini mencaci. Rosita dicap pembawa sial, dilempari batu, dan dikucilkan. Tapi dia tetap teguh. Ia rela kembali miskin demi terbebas dari jeratan setan.
Kisah Rosita adalah pengingat keras bagi siapa pun yang tergoda mencari harta lewat jalan sesat. Pesugihan bukan hanya menukar doa dengan uang, tapi sering kali menukar nyawa orang-orang terdekat.
“Lebih baik miskin tapi tenang, daripada kaya karena tumbal,” ujar Mas Ruli
Tonton versi lengkap ceritanya di Youtube Malam Mencekam
Kisah nyata lain menanti… karena setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang.