Di balik kerasnya jalan hidup seorang perantau, tersimpan kisah kelam tentang ambisi, keputusasaan, dan godaan kekuatan ghaib. Kisah ini datang dari Mas Riyan, seorang pria asal Jawa yang merantau demi mencari rezeki, namun akhirnya terjerumus dalam ritual mistis selama 40 hari 40 malam di hutan Sulawesi. Dari situlah ia mendapatkan ilmu parakang ajian yang diyakini membuat tubuh kebal dari senjata tajam, bahkan peluru.
Tahun 2013, Mas Riyan memutuskan merantau ke Kalimantan dengan niat bekerja di perkebunan sawit. Namun, sesampainya di pelabuhan, ia justru ditipu agen tenaga kerja ilegal. Janji manis masuk ke Malaysia untuk kerja sawit hanya berakhir dalam penantian tanpa kepastian. Uang bekal yang sedikit habis untuk rokok dan kopi. Rasa putus asa kian menekan.
Dalam keterpurukan itu, ia bertemu Budi, seorang pemuda Bugis. Dari persahabatan itulah jalan hidup Mas Riyan berubah drastis. Budi mengajaknya ke kampung halamannya di Sulawesi. Awalnya Mas Riyan hanya berniat mencari kerja, namun pertemuan dengan seorang “tetua” bernama Daeng justru menyeretnya ke dunia ilmu hitam.
Daeng menawarkan sesuatu yang tak biasa yaitu ilmu parakang, sebuah ajian yang sangat ditakuti di tanah Bugis. Mas Riyan yang ambisius menerima tawaran itu. Syaratnya sungguh berat 40 hari 40 malam berpuasa total di dalam hutan, tanpa makan dan minum, hanya bersemadi di sebuah pohon raksasa yang konon menjadi “pintu ghaib.”
Hari-hari awal penuh dengan suara-suara hutan yang menakutkan. Namun di malam ke-30, muncul sosok makhluk menyeramkan setengah kuda, setengah manusia, dengan tanduk besar di kepalanya. Makhluk itu menuntut tumbal seorang anak kecil sebagai syarat kekekalan. Mas Riyan yang sudah terlanjur larut dalam ambisi, mengiyakan tanpa berpikir panjang.
Di hari-hari berikutnya, ia harus menelan syarat tambahan memakan empat hewan berbulu secara mentah burung, ayam, anjing hutan, hingga seekor macan yang ia bunuh dengan tombak. Ritual mengerikan itu ia jalani dengan penuh tekad, hingga akhirnya tubuhnya terasa ringan, dan ia diyakini telah “berhasil” menjadi pengamal ilmu parakang.
Sepulang dari hutan, kehidupan Mas Riyan berubah. Tubuhnya benar-benar kebal badik, parang, bahkan pukulan bertubi-tubi tak mampu melukainya. Ia pun dikenal ditakuti banyak orang. Dari sekadar juru parkir, ia kemudian diajak seorang bos besar di Jakarta menjadi debt collector.
Kisah kekebalan Mas Riyan pun melegenda. Ia pernah dikeroyok 11 orang di pelabuhan, bajunya sobek di sana-sini, tetapi tubuhnya sama sekali tidak terluka. Di kampung Bugis, ia bahkan menghadapi satu kampung yang hendak menyerangnya, namun tetap tak tergoyahkan. Kekebalan itu membuatnya semakin dipercaya oleh bosnya di Jakarta.
Namun, segala kekuatan ghaib selalu menuntut balasan. Saat istri Mas Riyan melahirkan anak pertama mereka, bayi laki-laki itu hanya sempat hidup sebentar. Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, sang bayi tiba-tiba meninggal. Saat Mas Riyan pulang ke kampung, istrinya sudah tidak mengenalnya lagi, depresi berat akibat kehilangan anak.
Lebih tragis lagi, di pemakaman anaknya, Mas Riyan kembali berhadapan dengan makhluk bertanduk dari ritual hutan itu. Tanpa sadar, tubuhnya dikuasai. Dalam keadaan seperti kerasukan, ia membongkar makam anaknya sendiri dan memakan jasad sang bayi hingga hanya tersisa tulang belulang. Ketika sadar, semuanya sudah terlambat. Penyesalan pun menghantam dirinya habis-habisan.
Dilanda rasa bersalah, Mas Riyan mendatangi seorang kiai bernama Abdurrahman. Dengan ritual pembersihan, doa, dan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, ia akhirnya berhasil melepaskan diri dari ikatan ilmu parakang. Tubuhnya yang dulu kebal kini kembali normal jangankan peluru, tertusuk jarum pun ia masih merasa sakit. Namun, penyesalan tetap membekas.
Istrinya masih belum pulih dari depresi, dan ia menyadari bahwa ambisinya untuk mencari kekuatan instan justru menghancurkan keluarganya sendiri.
Kisah Mas Riyan bukan sekadar cerita mistis tentang ilmu kebal atau makhluk ghaib. Ini adalah potret nyata tentang bagaimana keinginan cepat kaya, ambisi, dan rasa putus asa bisa menyeret manusia ke jalan berbahaya.
Ilmu parakang memang memberi kekuatan, tetapi juga menuntut tumbal yang tak ternilai anak, istri, bahkan kewarasan. Mas Riyan sendiri kini hanya bisa hidup dengan penyesalan, berharap bisa menebus dosa dan membangun kembali kehidupannya yang hancur.
Tonton versi lengkap ceritanya di Youtube Malam Mencekam
Kisah nyata lain menanti… karena setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang.