Tanah Batak, Tapanuli Utara, dikenal dengan adat dan spiritualitas yang kental. Tapi di balik keindahan alam dan tradisi leluhur itu, tersimpan kisah yang membuat bulu kuduk berdiri kisah nyata tentang Bang Jerry Sitepu, seorang pria sederhana yang nyaris kehilangan kemanusiaannya setelah bertemu makhluk ghaib penjaga sungai, sosok Nyai berwujud siluman bermata satu.
Segalanya bermula ketika Bang Jerry bekerja sebagai pengantar makanan untuk proyek alat berat di daerah pegunungan Onan Bigu, Tapanuli Utara. Suatu siang, ia mengantarkan nasi bungkus seperti biasa. Namun kali itu, langkahnya mengarah ke tempat yang tidak dikenal sebuah pasar aneh yang ternyata bukan milik dunia manusia.
Di sana, orang-orang berkulit sawo matang berpakaian adat Batak tempo dulu berjualan dengan sistem barter: beras ditukar gula, tomat ditukar cabai. Tak ada kendaraan, tak ada suara mesin, hanya suara lembu dan burung. Semua tampak nyata, tapi udara tak terasa panas atau dingin. “Saya sadar, itu bukan dunia saya,” katanya.
Ketika berusaha keluar dari pasar itu, ia berjalan tanpa arah hingga tiba di pinggir sungai. Di situlah ia melihat sosok hitam besar bermata satu, berdiri di tengah air, menghalangi jalan. Ia memohon izin lewat sambil memberi nasi bungkus sebagai persembahan. Tapi makhluk itu tak bergeming. Dalam ketakutan, ia menyebut nama pamannya dan memohon pertolongan leluhurnya. Seketika angin kencang datang, tubuhnya seperti diseret oleh kekuatan besar, lalu terlempar ke bawah sebuah jembatan.
Di sanalah ia sadar kembali sudah malam, tubuhnya dingin, dan di depannya berdiri wanita berambut panjang seluruh tubuh, berpakaian hitam, beraroma melati. “Saya tanya siapa dia. Dia hanya jawab, ‘Nyai.’”
Nyai itu berbicara lembut dalam bahasa yang ia pahami di batinnya. “Aku akan jaga kamu. Aku tahu pahitnya hidupmu.” Sejak malam itu, hidup Bang Jerry berubah total. Ia tak lagi sama. Saat kembali ke rumah pamannya, ia tampak kosong, tubuhnya dingin, dan bayangannya hilang.
Pamannya yang memiliki kemampuan spiritual segera tahu Bang Jerry telah menyembah makhluk itu tanpa sadar. Sejak saat itu, ia dilarang keluar rumah selama seminggu. Tapi gangguan datang silih berganti. Ia sering berbicara sendiri, menatap kosong, dan bisa melihat benda-benda ghaib yang ditanam pamannya di rumah. Bahkan opung (kakek leluhurnya) yang sudah meninggal menampakkan diri di balik kursi, menatapnya dengan wajah tegas.
Pamannya akhirnya berkata “Kau sudah satu dengan dia. Bayanganmu hilang karena jiwamu separuh di dunia sana. Dia sudah jadi pendampingmu. Tapi ingat, jangan sombong dan jangan menyakiti orang, karena ucapanmu sekarang bisa jadi nyata.”
Ucapan itu terbukti. Setelah “menyatu” dengan Nyai, setiap perkataan Bang Jerry menjadi kenyataan. Orang-orang menjulukinya si pahit lidah. Ia merasa punya kekuatan luar biasa. Tubuhnya kebal, mudah mendapat uang, dan setiap permintaannya seperti dikabulkan secara ghaib. Tapi di balik itu, hidupnya justru hancur.
Ia mulai berubah menjadi feminin dari cara berjalan seperti perempuan, wajahnya kadang berubah-ubah, dan yang paling aneh ia tidak bisa mandi. Bukan karena pantangan, tapi tubuhnya menolak air. “Kalau kena air, badan saya sakit, panas, takut,” ujarnya. Sejak saat itu, selama sembilan tahun, ia hanya mencuci muka, tak pernah mandi sama sekali.
Meski begitu, anehnya, tubuhnya tidak bau. “Bahkan pas COVID orang pakai masker, saya tidak. Badan saya tetap bersih, tidak bau,” katanya sambil tersenyum getir.
Bang Jerry kemudian menikah dengan seorang perempuan Batak. Tapi rumah tangganya penuh gejolak. Setiap kali sang istri menghina atau meremehkannya, Nyai muncul. “Istri saya tahu, tapi takut,” ujarnya. Bahkan anak keduanya, yang masih SD, beberapa kali melihat sosok rambut panjang di dekat rumpun bambu belakang rumah. Dia bilang “Pak, siapa perempuan di bambu itu?”.
Pamannya pernah memperingatkan agar Bang Jerry jangan memakan ikan mas, karena itu bisa memutus hubungan dengan Nyai. Namun di pesta pernikahannya, ia justru makan ikan mas. Tak lama setelah itu, ia pingsan dan nyaris mati. “Istri saya bilang, waktu itu pendeta datang, saya enggak sadar satu hari penuh.”
Beberapa tahun setelah pernikahan, Bang Jerry memutuskan untuk bertobat. Ia meminta seorang pendeta yang juga polisi aktif untuk melepaskan ikatan ghaib dengan Nyai. Ritual pelepasan itu berlangsung dari pukul 10 malam hingga 3 pagi. Tubuhnya bergetar, menggeliat, dan memuntahkan kain putih serta batu giok kecil bertuliskan angka 44.
Batu itu panas, seolah hidup. Setelah selesai, pendeta membakarnya bersama kain putih tersebut. Tapi Bang Jerry diam-diam menyimpan satu batu giok itu karena merasa aneh “Batu itu unik. Sekarang jadi cincin. Kalau saya pakai, saya enggak takut apa-apa. Bisa buat ngusir makhluk halus dan bantu orang stroke.”
Pendeta mengingatkannya, “Sekali setan keluar, dia akan mencari tempat baru. Kalau hatimu kosong, dia bisa kembali bersama yang lebih jahat.” Sejak itu, Bang Jerry tak pernah lagi memanggil Nyai, meski mengaku sosok itu masih berdiam di bambu belakang rumahnya.
Kini, sembilan tahun berlalu sejak pertama kali ia bertemu Nyai. Tubuhnya tetap bersih meski tak tersentuh air, rambutnya pernah gimbal tapi kini sudah dipangkas. “Saya kerja di bangunan, kena semen, kena debu, tapi enggak pernah mandi. Orang tahu, tapi saya enggak malu. Saya sudah terbebas, tapi bekasnya masih ada,” ucapnya.
Meski tampak tenang, Bang Jerry tahu Nyai belum sepenuhnya pergi. “Kalau saya dipanggil atau dihina, dia datang. Tapi saya enggak mau lagi urusan sama dia. Saya sudah punya anak, saya takut dosa turun ke mereka.”
Kini ia hidup sederhana di Tarutung, bekerja serabutan, sesekali membantu orang sakit dengan doa dan pijatan. Ia masih menyimpan cincin batu giok yang keluar dari tubuhnya dulu. “Katanya orang, angka 44 itu lambang setan. Tapi kalau dibalik, jadi tulisan Allah,” katanya sambil tersenyum penuh arti.
Kisah Bang Bang Jerry adalah peringatan bahwa pesugihan dan perjanjian dengan jin tidak pernah gratis. Harta dan kekuatan mungkin datang, tapi selalu menuntut harga jiwa, iman, atau bahkan kemanusiaan. Ia telah membayar mahal selama sembilan tahun hidup dalam tubuh yang tak bisa mandi, jiwa yang separuh di dunia lain, dan pernikahan yang diguncang makhluk ghaib.
Tonton versi lengkap ceritanya di Youtube Malam Mencekam
Kisah nyata lain menanti… karena setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang.