Pada tahun 2007, Kang Dedi si Mantan Santri mulai menggali lebih dalam misteri Batara Karang, sebuah entitas spiritual yang disebut-sebut memiliki kemampuan supranatural. Ia memulai perjalanan setelah mengalami kehilangan sebuah batu merah delima yang sebelumnya diyakini memiliki karomah. Barang tersebut dikabarkan hilang akibat transaksi yang tidak sesuai prosedur spiritual, meninggalkan pelajaran berharga bahwa benda bertuah tidak boleh diperjualbelikan.
Pencarian Barang Asli
Kang Dedi kemudian menjelajahi berbagai wilayah, mulai dari Bandung, Garut, hingga Cirebon, untuk menemukan Batara Karang yang asli. Perjalanan ini membawanya bertemu dengan berbagai tokoh spiritual, termasuk Abah Njo dan Pak Haji Maman, yang masing-masing memiliki pandangan unik tentang bagaimana entitas seperti Batara Karang harus diperlakukan.
Di tengah pencarian, Kang Dedi menemukan fakta mengejutkan: banyak barang yang diklaim sebagai Batara Karang ternyata palsu. Beberapa di antaranya adalah hasil rekayasa dengan memasukkan energi jin atau genderuwo ke dalam benda-benda biasa. Pengalaman ini memperkuat tekad Kang Dedi untuk mencari barang asli demi misinya – menyempurnakan dan meleburkan ilmu-ilmu yang dianggap sesat.
Ritual Penyempurnaan
Puncak dari perjalanan ini terjadi ketika Kang Dedi dan timnya tiba di sebuah padepokan di Cianjur. Mereka berkumpul bersama Pak Haji dan 24 orang lainnya untuk melakukan ritual penyempurnaan Batara Karang. Proses ini melibatkan pembacaan doa-doa khusus dan sholawat, yang diikuti dengan perubahan wujud Batara Karang menjadi bentuk jasad manusia.
“Aneh, tapi nyata. Jasad itu tampak seperti baru meninggal, meskipun diklaim berusia ratusan tahun,” kata Kang Dedi.
Momen ini menjadi sakral ketika uang dalam jumlah besar muncul secara misterius sebagai bentuk balasan spiritual. Namun, Pak Haji tetap pada pendiriannya bahwa Batara Karang harus dimusnahkan, bukan dipergunakan untuk tujuan materialistis.
Akankah Batara Karang tersebut membawa rejeki?? Atau malah menghantui Kang Dedi??