Dalam upaya memperbaiki keadaan, Mas Aris mendengar saran dari lingkungan sekitar untuk menjalani berbagai ritual tradisional. Meskipun awalnya ragu, ia akhirnya mengikuti tradisi keluarga berupa “unjungan,” sebuah ritual penghormatan leluhur di makam Buyut Gede. Di tengah perjalanan spiritualnya, Mas Aris mengalami pengalaman yang sulit dijelaskan.
Pertemuan dengan Sosok Misterius
Saat beristirahat di lokasi ritual, Mas Aris mengaku bermimpi bertemu sosok berjubah putih yang memberikan batu akik berwarna hitam sebagai titipan. Sosok tersebut berpesan dalam bahasa Jawa, “Cung, titip,” sebelum menghilang. Ketika terbangun, cincin yang dikenakannya berubah warna sesuai dengan batu yang ia lihat dalam mimpinya.
Keajaiban Batu Akik dan Bangkitnya Kesenian
Setelah menyelesaikan ritualnya, Mas Aris mulai merasakan perubahan signifikan. Pesanan untuk grup seni Singa Depok meningkat drastis. Dalam sebulan, grupnya hanya memiliki waktu libur tiga hingga empat hari. Kesuksesan ini membuat nama Singa Depok semakin dikenal di berbagai kalangan masyarakat.
Namun, keberhasilan tersebut membawa dampak lain. Mas Aris mulai merasa bergantung pada batu akik yang ia anggap sebagai sumber keberuntungan.
Kehilangan dan Penyesalan
Pada tahun 2018, batu akik yang menjadi pegangan Mas Aris hilang tanpa jejak, bertepatan dengan meninggalnya pemberi batu, Bapak Kasma. Meski sebelumnya batu itu pernah hilang dan kembali dengan cara yang tak terduga, kali ini batu tersebut tidak pernah kembali.
Kehilangan ini membuat Mas Aris merenungkan kehidupannya. Ia menyadari bahwa selama ini, ketergantungannya pada benda ghaib telah menjauhkan dirinya dari nilai-nilai spiritual yang sejati. Kesuksesan yang ia raih juga membuatnya terlena dalam gaya hidup malam, melupakan tujuan awalnya. “Saya mulai lupa salat, bahkan merasa sombong karena kesuksesan yang diraih,” ujarnya.
Akankah Mas Aris Mendapat keberuntungannya kembali? Atau justru kehidupannya kembali seperti semula? Simak cerita lengkapnya di Youtube Malam Mencekam