Di balik harum jamu yang menguar dari sebuah pabrik tua di Jawa Tengah, ternyata tersimpan aroma kematian dan kengerian. Inilah kisah nyata Mas Joko, mantan karyawan pabrik jamu yang secara tidak sengaja terlibat dalam praktik pesugihan Buto Ijo yang dilakukan langsung oleh sang pemilik pabrik, bos kaya raya yang naik haji hingga lima kali, namun diam-diam menebar tumbal manusia demi mempertahankan kekayaan.
Mas Joko masuk kerja tahun 2002, setelah sebelumnya resign dari dealer motor karena kebutuhan ekonomi. Temannya, Mas Arif, mengajaknya kerja di pabrik jamu. Tak perlu ijazah, tak perlu lamaran resmi. Gaji harian kecil, tapi kerjaannya ringan bungkus-bungkus jamu dan ngepres. Namun tiga bulan kemudian, Mas Joko melihat sesuatu yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Saat melewati lorong dekat kamar mandi, Mas Joko melihat sebuah kamar misterius terbuka. Ia mengintip dan melihat sesajen, bunga-bunga, dan sosok raksasa hijau tinggi besar, bertaring panjang yaitu Buto Ijo. Ia sempat pingsan karena tercekik aura makhluk itu. Setelah sadar, temannya mengaku baru tahu kamar itu memang tempat ritual pemujaan pesugihan.
Setelah 7 bulan kerja, Mas Joko dua kali diundang ke rumah bos. Ia diberi uang tanpa alasan, pertama Rp500 ribu, kedua Rp800 ribu. Setelah pertemuan kedua, ia diberi minuman bening dan mulai merasakan gejala aneh seperti gelisah, demam, dan halusinasi. Malamnya, ia melihat lagi sosok Buto Ijo berdiri di samping tempat tidurnya.
Ia diselamatkan oleh seorang kiai yang menjelaskan bahwa Joko telah ditandai sebagai tumbal. Bonus uang dan minuman itu adalah bagian dari prosesi penyerahan. Untung ia segera berhenti dari pekerjaan itu setelah berdiskusi dengan istrinya.
Mas Joko membenarkan desas-desusnya setiap tahun ada karyawan yang meninggal tidak wajar. Rata-rata, korban baru saja bertemu bos. Pembantu rumah tangga pun sering berganti karena mati misterius. Warga mulai curiga dan menjauh. Bos mengambil pembantu dari luar kota agar tidak menarik perhatian.
Setahun setelah Mas Joko keluar, bos pabrik jatuh sakit. Saat meninggal, tubuhnya membiru, lidah menjulur, mata mendelik. Kamar pemujaan terbakar dengan bau anyir menyengat. Saat jenazah dibawa ke kubur, beratnya tidak wajar bahkan terasa lebih berat tiap langkah. Saat pocong dibuka, muncul asap panas yang membuat warga merinding. Setelah dikubur, terdengar ledakan dari dalam tanah.
Setelah kematian sang bos, semua hartanya musnah. Rumah dijual murah, mobil rusak, emas berubah menjadi logam biasa. Istrinya jatuh miskin dan semua usaha warisan gagal total. Pabrik jamu pun tutup dalam waktu satu tahun, karena bahan rusak, produk ditarik BPOM, dan tanahnya dikutuk warga karena bekas tempat pesugihan.
Mas Joko menutup kisahnya dengan pesan:
“Kalau tempat kerja terasa aneh, jangan dilawan dengan logika. Hati-hati dengan bonus mendadak, apalagi kalau disertai mimpi buruk. Lebih baik kerja halal yang susah, daripada kaya cepat tapi nyawa taruhannya.”
Tonton versi lengkap ceritanya di Youtube Malam Mencekam
Kisah nyata lain menanti… karena setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang.