Mas Encep mengawali ceritanya dengan masa-masa sulit. Seorang sesepuh memberinya nasihat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah dan zikir. Namun, perjalanan spiritualnya membawanya ke pengalaman yang lebih dari sekadar mencari ketenangan.
Kasus Pasien yang Di Luar Nalar
Pada 2009, ia diminta membantu seorang wanita bernama Mawar, yang bekerja di sebuah klub malam, mendadak kejang-kejang setelah mengalami pertengkaran dengan rekan kerjanya. Ketika Mas Encep datang untuk membantu, ia melihat sosok makhluk besar bertaring dengan sorot mata merah yang mengintai dari belakang Mawar.
Saat melakukan terapi yang ia bisa. Bukannya pasien yang berteriak, justru makhluk yang ia lihat sebelumnya meraung kesakitan saat ia menyentuh kaki Mawar. Kejadian itu membuatnya semakin yakin bahwa yang dihadapi bukanlah penyakit biasa.
Teror yang Berbalik ke Mas Encep
Setelah menangani Mawar, Mas Encep justru mengalami gangguan di rumahnya sendiri. Malam harinya, ia merasakan kehadiran makhluk-makhluk tak kasat mata, bahkan dilempari batu dari arah jendela kamarnya.
Di rumahnya, ia dicekik dan ditarik oleh 3 makhluk sekaligus. Makhluk raksasa, sosok nyai, dan anak kecil bertelinga lancip. Ia mencoba melawan dengan membaca doa, namun makhluk-makhluk itu tetap bertahan.
Bukti Santet dan Akhir dari Teror
Beberapa hari setelah kejadian itu, ibu Mawar menemukan sebuah plastik hitam di halaman rumahnya. Isinya membuat bulu kuduk berdiri: paku berkarat, serbuk bambu, dan pakaian dalam Mawar yang telah tercabik-cabik. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa Mawar menjadi korban serangan santet dari orang yang menyimpan dendam terhadapnya.
Akankah Mas Encep berhasil menghentikan teror santet ini? Simak cerita lengkapnya di Youtube Malam Mencekam